Menurut pendapat saya, ada beberapa kritikan nih, buat dunia Persinetronan Indonesia diantaranya adalah :
1. Tayangnya tiap hari alias kejar tayang atau stripping bahasa kerennya.
Bagaimana bisa coba, menghasilkan kualitas sinetron yang baik jika jadwal syutingnya tidak manusiawi seperti itu (seminggu full!). Apakah sekarang yang dipentingkan hanya rating semata, bukan isi dari cerita tersebut??? akting para pemain pun jika sinetronnya ditayangkan setiap hari pasti terasa kurang maksimal karena selalu dikejar oleh waktu. Jadi, kalau bisa sih periode tayangnya normal-normal saja lah. 5 kali seminggu misalnya, atau seminggu sekali juga boleh.
2. Jalan ceritanya berbelit-belit.
Setiap sinetron yang kejar tayang dengan rating yang tinggi pasti ceritanya tidak tamat-tamat alias berbelit-belit karena mungkin para produser melihat rating yang tinggi tersebut pasti sangat menyayangkan jika sinetronnya dihentikan, karena ketika sinetron tersebut dihentikan, otomatis pemasukan mereka juga berhenti hehehe.... tapi jika terlalu lama tayang sih, biasanya seiring dengan bosannya penonton rating sinetron itu akhirnya turun dan THE END.
3. Karakter yang tidak sesuai dengan usia.
Coba kamu lihat deh, di beberapa sinetron ada anak yang usianya masih 13-15 tahun, tetapi sudah berperan jadi orang dewasa yang bekerja atau orang yang sudah menikah. Oh my god! What happen with indonesian sinetron now??? tolong dong usia pemain disesuaikan dengan karakternya di sinetron jadi anak sekolah kek, atau apalah yang sesuai sama umurnya. masa nyari buat peran orang dewasa gitu aja susah sih ??? apa emang gak ada yang sesuai setelah dicasting??? kalau di serial televisi luar negeri malah umur 20-25 perannya masih jadi anak sekolah, tapi masih pantes-pantes aja tuh!
4. Didominasi oleh wajah "asing".
Sekarang ini satu sinetron pasti gak lengkap tanpa kehadiran wajah-wajah bule alias indo alias warga keturunan asing. padahal lihat saja sendiri, di beberapa sinetron cuma beberapa orang saja yang kualitasnya bagus, selebihnya mah cuma jual tampang doang... memasang pemain berwajah bule di sinetron sih gak apa-apa, asal kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan, tetapi alangkah baiknya jika kita lebih menghargai dan "memakai" wajah-wajah asli pribumi, mereka juga tidak kalah cantik/ganteng kok dengan orang berwajah indo dan lagi kualitas akting mereka juga baik kok.
bersambung ke part berikutnya yah, soalnya account saya di warnet sudah hampir habis hehehe... see ya !!!
1. Tayangnya tiap hari alias kejar tayang atau stripping bahasa kerennya.
Bagaimana bisa coba, menghasilkan kualitas sinetron yang baik jika jadwal syutingnya tidak manusiawi seperti itu (seminggu full!). Apakah sekarang yang dipentingkan hanya rating semata, bukan isi dari cerita tersebut??? akting para pemain pun jika sinetronnya ditayangkan setiap hari pasti terasa kurang maksimal karena selalu dikejar oleh waktu. Jadi, kalau bisa sih periode tayangnya normal-normal saja lah. 5 kali seminggu misalnya, atau seminggu sekali juga boleh.
2. Jalan ceritanya berbelit-belit.
Setiap sinetron yang kejar tayang dengan rating yang tinggi pasti ceritanya tidak tamat-tamat alias berbelit-belit karena mungkin para produser melihat rating yang tinggi tersebut pasti sangat menyayangkan jika sinetronnya dihentikan, karena ketika sinetron tersebut dihentikan, otomatis pemasukan mereka juga berhenti hehehe.... tapi jika terlalu lama tayang sih, biasanya seiring dengan bosannya penonton rating sinetron itu akhirnya turun dan THE END.
3. Karakter yang tidak sesuai dengan usia.
Coba kamu lihat deh, di beberapa sinetron ada anak yang usianya masih 13-15 tahun, tetapi sudah berperan jadi orang dewasa yang bekerja atau orang yang sudah menikah. Oh my god! What happen with indonesian sinetron now??? tolong dong usia pemain disesuaikan dengan karakternya di sinetron jadi anak sekolah kek, atau apalah yang sesuai sama umurnya. masa nyari buat peran orang dewasa gitu aja susah sih ??? apa emang gak ada yang sesuai setelah dicasting??? kalau di serial televisi luar negeri malah umur 20-25 perannya masih jadi anak sekolah, tapi masih pantes-pantes aja tuh!
4. Didominasi oleh wajah "asing".
Sekarang ini satu sinetron pasti gak lengkap tanpa kehadiran wajah-wajah bule alias indo alias warga keturunan asing. padahal lihat saja sendiri, di beberapa sinetron cuma beberapa orang saja yang kualitasnya bagus, selebihnya mah cuma jual tampang doang... memasang pemain berwajah bule di sinetron sih gak apa-apa, asal kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan, tetapi alangkah baiknya jika kita lebih menghargai dan "memakai" wajah-wajah asli pribumi, mereka juga tidak kalah cantik/ganteng kok dengan orang berwajah indo dan lagi kualitas akting mereka juga baik kok.
bersambung ke part berikutnya yah, soalnya account saya di warnet sudah hampir habis hehehe... see ya !!!