Beberapa minggu belakangan ini, Indonesia dihebohkan dengan beredarnya video mesum "mirip" artis Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tary, saking hebohnya pemberitaan ini sampai-sampai menjadi trending topic di salah satu situs jejaring sosial, bahkan hingga masuk media internasional seperti New York Times dan CNN. Tak pelak, gara-gara kasus ini berbagai organisasi menggelar demonstrasi menentang aksi pornografi yang melibatkan ketiga artis tersebut, beberapa Kota di Indonesia pun akan mencekal mereka jika terbukti bersalah atas kasus video mesum tersebut karena dianggap meresahkan masyarakat, bahkan Presiden SBY pun sampai angkat bicara akan hal tersebut. Mungkin banyak orang bertanya-tanya mengapa seseorang seperti Walikota bahkan Presiden harus mengurusi hal-hal semacam itu, padahal diluar sana masih banyak hal-hal yang lebih penting seperti korupsi, kemiskinan, dan hal lainnya yang menyangkut kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini saya rasa ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi :
Yang pertama, karena mereka adalah seorang PUBLIC FIGURE yang seharusnya memberi contoh baik bagi para masyarakat yang mengiidolakan mereka, apalagi ketiganya tergolong artis "kelas satu" yang memiliki banyak penggemar. Memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tetapi seharusnya mereka sadar bahwa kini mereka telah menjadi "milik publik" sehingga perilaku pun perlu dijaga agar mereka tetap menjadi "role model" yang baik bagi para penggemarnya.
Yang kedua, mengapa kasus ini sampai dikomentari orang-orang penting, di blow-up terus menerus oleh media serta penyelidiklan terkesan berbelit-belit? Sebetulnya hal ini tidak akan terjadi jika ketiga artis yang bersangkutan berkata jujur tentang kebenaran video tersebut. Entah itu mengakui atau menyangkal sehingga kebenaran pun akan jelas, bukannya memberi jawaban yang simpang siur sehingga menimbulkan kesan ambigu. Memang untuk berkata jujur ialah suatu hal yang sangat sulit dilakukan, apalagi jika kita telah melakukan suatu kesalahan besar. Tetapi dengan berkata jujur, niscaya semua masalah akan selesai dengan sendirinya, lihat saja Selebritis yang pernah tersandung kasus serupa seperti Edison Chen, Tiger Woods dan Anji Drive, mereka menggelar konferensi pers untuk meminta maaf serta berkata jujur terhadap apa yang telah menimpa mereka kepada seluruh masyarakat dan penggemarnya. Hasilnya? Case Closed!.
Sekarang kita tunggu saja kelanjutan dari kasus amoral ini, semoga saja kebenaran akan segera terungkap sehingga mereka tidak perlu lagi menghadapi sanksi moral dari masyarakat (yang sebetulnya) lebih berat. Tulisan ini tidak bermaksud membela/menyudutkan pihak tertentu, saya hanya ingin menyampaikan pendapat saja tentang kasus yang disebut-sebut sebagai "kasus teroris moral" ini. Semoga saja untuk kedepannya tidak ada lagi kasus-kasus serupa.Yang pertama, karena mereka adalah seorang PUBLIC FIGURE yang seharusnya memberi contoh baik bagi para masyarakat yang mengiidolakan mereka, apalagi ketiganya tergolong artis "kelas satu" yang memiliki banyak penggemar. Memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tetapi seharusnya mereka sadar bahwa kini mereka telah menjadi "milik publik" sehingga perilaku pun perlu dijaga agar mereka tetap menjadi "role model" yang baik bagi para penggemarnya.
Yang kedua, mengapa kasus ini sampai dikomentari orang-orang penting, di blow-up terus menerus oleh media serta penyelidiklan terkesan berbelit-belit? Sebetulnya hal ini tidak akan terjadi jika ketiga artis yang bersangkutan berkata jujur tentang kebenaran video tersebut. Entah itu mengakui atau menyangkal sehingga kebenaran pun akan jelas, bukannya memberi jawaban yang simpang siur sehingga menimbulkan kesan ambigu. Memang untuk berkata jujur ialah suatu hal yang sangat sulit dilakukan, apalagi jika kita telah melakukan suatu kesalahan besar. Tetapi dengan berkata jujur, niscaya semua masalah akan selesai dengan sendirinya, lihat saja Selebritis yang pernah tersandung kasus serupa seperti Edison Chen, Tiger Woods dan Anji Drive, mereka menggelar konferensi pers untuk meminta maaf serta berkata jujur terhadap apa yang telah menimpa mereka kepada seluruh masyarakat dan penggemarnya. Hasilnya? Case Closed!.