Dominasi Wajah Asing pada Dunia Entertainment di Indonesia

Senin, 26 Oktober 2009

Indonesia, surga bagi mereka yang memiliki wajah blasteran alias keturunan “bule” untuk mencoba yang peruntungannya di dunia hiburan. Rasanya kalimat tersebut tidak berlebihan mengingat beberapa tahun belakangan banyak sekali wajah-wajah indo bertebaran menghiasi berbagai media hiburan di Negeri ini, khususnya dalam bidang akting, presenting, dan iklan. Banyak sekali film, sinetron, maupun iklan produksi tanah air yang rata-rata pemainnya berwajah blasteran, malah ada juga beberapa stasiun televisi yang menghadirkan bule “asli” sebagai pemandu acaranya karena mereka dianggap lebih “menjual”. hal ini menunjukkan bahwa sepertinya saat ini dunia hiburan tidak lengkap rasanya jika para pelakonnya tidak ada yang berwajah indo, tapi rata-rata kebanyakan dari mereka hanya mengandalkan penampilan semata, tanpa ditunjang dengan kualitas yang mumpuni, bagaimana mungkin dengan logat Bahasa Indonesia yang belum fasih saja mereka dapat dengan mudah mendapatkan peran dalam sebuah film atau sinetron? Sedangkan warga pribuminya saja yang tentunya sudah lancar berbahasa Indonesia terkadang harus menerima penolakan berulang kali dalam mengikuti sebuah casting hanya demi mendapat sebuah peran hanya karena mereka tidak memiliki wajah dan fisik layaknya “bule”. Sungguh kenyataan yang sangat ironis sekali bukan? Padahal dulu wajah-wajah pribumilah yang mendominasi dunia hiburan tanah air. Namun , seiring berjalannya waktu dan masuknya pengaruh westernisasi ke Indonesia membuat semua hal ini terjadi. Terkadang saya merasa salut pada Negara-negara seperti Jepang, Cina, dan Korea yang begitu bangga akan wajah aslinya, jarang kan kita lihat serial televisi maupun film dari Negara tersebut yang berwajah asing? Kalaupun ada paling hanya sedikit sekali. Itu bukti bahwa mereka sangat menghargai budaya bangsa sendiri, sangat kontras dengan Negara kita yang cenderung memandang orang-orang asing sebagai warga “kelas satu”.

Sudah saatnya kita lebih menghargai "aset" yang dimiliki oleh bangsa kita, berikanlah kesempatan pada wajah-wajah “asli Indonesia” untuk dapat meraih apa yang mereka inginkan, kualitas mereka pun tak kalah baik kok dengan para wajah blasteran ini. Bukan berarti saya anti terhadap “bule-bule” tersebut, sebetulnya banyak juga dari mereka yang berbakat dan berkualitas baik. Hanya saja jangan sampai tercipta opini publik bahwa Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang kurang menghargai budayanya sendiri gara-gara terlalu banyaknya wajah asing yang mendominasi layar kaca. Mari kita tunjukkan identitas kita sebagai bangsa yang menghargai budayanya sendiri dengan cara lebih mengutamakan "produk lokal" ketimbang "produk impor".




0 komentar:

Posting Komentar

Shout Here !